Jembatan Cinta di Kebun Raya Bogor (Ist)
BOGOR - Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai kepercayaan atau mitos–mitos yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat. Mitos ini biasanya dikait–kaitkan dengan kejadian masa lampau.
Padahal, tidak ada yang bisa memastikan kebenaran dari mitos yang berkembang dan dipercaya secara turun-menurun itu. Di era yang sudah modern ini, ternyata masih ada sekelompok masyarakat khususnya di Kota Bogor yang masih mempercayai mitos–mitos tersebut. Ada beberapa mitos atau kepercayaan yang berhubungan dengan ikon Kota Bogor ini, tak lain Kebun Raya Bogor.
Di kebun ini, tak hanya menyimpang aneka ragam botani, namun memendam cerita
bernuansa magis. Mitos yang berkembang di sini berhubungan dengan urusan percintaan. Menarik memang, mungkin karena banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor ini adalah pasangan muda– mudi. Oleh karena itu, masyarakat juga sering menyebut Kebun Raya Bogor ini dengan Kebun Jodoh.
Ada beberapa tempat di Kebun Raya Bogor yang menurut warga Bogor terkait erat dengan satu mitos. Boleh percaya atau tidak. Apakah benar atau kebetulan saja, sulit untuk memastikan mana yang benar. Namanya juga mitos. Adalah Jembatan Cinta, sebuah jembatan gantung berwarna merah. Karena warnanya itu, sebagian orang menyebutnya Jembatan Merah. Di jembatan ini juga sering dipakai untuk shooting acara televisi.
Mitos yang berkembang di situ adalah bila sepasang kekasih berjalan menyeberangi Jembatan Merah, maka dipercaya tidak lama kemudian hubungan percintaannya berakhir. Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan.
Tempat kedua yang masih berhubungan dengan mitos percintaan ialah Pohon Jodoh. Tempatnya pun tidak jauh dari Jembatan Merah. Pohon Jodoh sebenarnya hanya dua pohon besar yang kebetulan berdampingan. Di bawah kedua pohon tersebut terdapat bangku taman. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satu lagi adalah beringin dengan kulit licin berwarna coklat.
Melihat perbedaan warna kulit ini katanya menggambarkan sepasang pengantin, sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai Pohon Jodoh. Konon, bila kita duduk di bawah Pohon Jodoh itu bersama pasangan, maka hubungan kasih akan langgeng.
Menurut beberapa orang, mitos tersebut berasal dari pengunjung itu sendiri yang sengaja membuat cerita seperti sedemikian rupa. Memang ada beberapa orang yang memercayai mitos tersebut. Misalnya, dari pengalamannya saat berjalan–jalan dengan kekasihnya dan tidak berapa lama kemudian mereka putus pacaran.
Ada juga yang mendapatkan jodoh di Kebun Raya dan terus berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Itu semua kembali kepada pribadi masing–masing. Mitos percintaan di Kebun
Raya Bogor ini sudah tersebar di wilayah Kota Bogor, bahkan hingga keluar kota.
"Mitos di Kebun Raya Bogor ini tidak diketahui pasti kapan adanya. Kemungkinan dari omongan pengunjung itu sendiri yang cerita dari mulut ke mulut sehingga nyebar," jelas
staf pemandu Kebun Raya Bogor, Iteng Gayana.
Menurut dia, pengunjung secara tidak langsung membuat mitos tersebut dari engalamannya, ketika berada di Kebun Raya Bogor. "Ya, awalnya mungkin semacam cerita untuk sekadar kenang-kenangan. Tapi lama-lama banyak orang percaya atau setengah percaya, karena kebetulan mengalami hal yang sama," beber Iteng.
Di Bogor juga ada satu jembatan yang memiliki nilai historis dan menjadi saksi pejuangan bangsa Indonesia massa lalu. Jembatan ini berada di pertigaan Jalan Kapten Muslihat, Jalan Veteran, dan Jalan Merdeka. Namanya Jembatan Merah, sama dengan nama jembatan bersejarah lainnya yang membentang di Kota Surabaya.
Sejarah Jembatan Merah diawali tahun 1881, ketika seorang arsitek Belanda, Mr Motmann, bersama amtenar pribumi bernama Saripin membangun jembatan yang melintasi Sungai Cipakancilan. Setelah rampung, jembatan lengkap dengan lampu-lampu gas tersebut dilumuri cat warna merah bata, dari sinilah sebutan Jembatan Merah diambil. Kemudian, pada 1945 saat perjuangan kemerdekaan bergolak, jembatan ini dipenuhi dengan mayat-mayat pejuang.
Selanjutnya, pada 1966 pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo, melintasi Jembatan Merah dan melambaikan tangan ke penduduk setempat. Saat ini, kawasan jembatan bersejarah ini menjadi perlintasan padat setelah dibangun Plaza Jembatan Merah di sisi Jalan Veteran.
Bogor - Setiap tempat atau daerah pasti memiliki kepercayaan atau mitos yang melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Mitos ini biasanya dikaitkan dengan kejadian masa lampau. Padahal, tidak ada yang bisa memastikan kebenaran dari mitos yang berkembang dan dipercaya secara turun-menurun itu.
Di era yang sudah modern ini, ternyata masih ada loh sekelompok masyarakat, khususnya di Kota Bogor yang masih mempercayai mitos yang ada. Beberapa di antaranya yang paling sering terdengar adalah yang berhubungan dengan ikon Kota Bogor, yaitu Kebun Raya Bogor.
Dari dulu, aura magis dan kisah-kisah mengenai Kebun Raya Bogor sudah bermunculan dan tersebar melalui mulut ke mulut. Mitos yang berkembang dan paling sering dibicarakan adalah yang berhubungan dengan urusan percintaan. Menarik memang, mungkin karena banyak pasangan muda-mudi yang sering berkunjung ke tempat ini. Maka dari itu, Kebun Raya Bogor pun mulai terkenal dengan sebutan “Kebun Jodoh”.
Ada beberapa tempat di Kebun Raya Bogor yang menurut masyarakat terkait erat dengan sebuah mitos. Boleh percaya atau tidak. Bisa benar atau memang kebetulan saja, sulit untuk memastikannya.
Faktanya memang ada sepasang pohon di Kebun Raya Bogor yang disebut-sebut sebagai Pohon Jodoh. Pohon yang lokasinya tidak jauh dari jembatan gantung berwarna merah itu sebenarnya hanya dua pohon besar yang kebetulan berdiri berdampingan dan di bawah kedua pohon tersebut terdapat sebuah bangku taman.
Uniknya, dua pohon ini berasal dari dua jenis yang berbeda. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satunya lagi adalah Beringin dengan kulit licin berwarna coklat.
Melihat perbedaan warna kulit pohon ini maka orang-orang menggambarkannya seperti sepasang pengantin sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai Pohon Jodoh. Mitosnya, bila kamu duduk bersama pasangan kamu di bawah Pohon Jodoh maka niscaya hubungan kamu berdua bakal langgeng.
Menurut beberapa orang, mitos tersebut berasal dari pengunjung itu sendiri yang sengaja membuat cerita sedemikian rupa. Berawal dari pengalaman pribadi yang secara tidak sengaja menjadi kenyataan dan setelah itu menyebar luas. Walaupun memang ada juga yang mendapatkan jodoh di Kebun Raya dan terus berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.
Yang pasti, benar tidaknya mitos ini, itu semua kembali kepada pribadi kamu masing-masing. Percayakah kamu dengan mitos ini? Etakitu sendiri lebih melihat dari sisi positifnya bahwa kalau pohon ini memberikan sebuah sugesti positif untuk menjaga hubungan kamu dengan pasangan agar awet dan langgeng. Siapa tahu kamu adalah pasangan selanjutnya yang akan dipertemukan. Love is just like a surprise!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar